Sekilas Profil Tatang S Si Pengarang Komik Petruk dan Gareng
Bagi anda yang mengalami masa remaja era 80-90 tentunya mengenal komik lokal yang satu ini, yaitu Komik Petruk Gareng karya Tatang S. saya Tertarik membuat artikel Profil Tatang S – Pengarang Komik Petruk Gareng, karena ceritanya yang ringan, lucu dan terutama harga komiknya yang murah (hehehe..). Setelah saya telusuri ternyata awal perjalanan Komik dan pengarangnya ini menarik untuk disimak.
Tatang.S
Tatang S alias Tatang Suhenra adalah komikus yang dikenal dengan komik Gareng-Petruknya
dan menjadi hits di tahun 80an. Memang sebelumnya sudah banyak juga yang membuat komik
Gareng-Petruk. Misalnya HAB, Hidayat Sujana, Rachman, Rowing, Rini A.S, dan tentu saja Indri
S. Tapi Tatang S paling eksis, karena ia melewati berbagai generasi, mulai dari era komik silat
tahun 60-70an, Punakawan (Gareng-Petruk) 80an, hingga era komik agama (surga-neraka) di
tahun 90an. Tatang S memang sudah meninggal, tapi kami salut dengan semangatnya yang
gila !! Di saat komik dari luar negri membanjir, ia tidak ambil pusing dan tetap membuat komik
sampai akhir hayatnya.
Pada tahun 1970-an, kabarnya, ia pernah menjadi komikus yang bayarannya paling tinggi di Bandung. Ketika itu, ia dikenal sebagai komikus cerita-cerita silat. Karena ambisinya dalam mencipta komik sangat besar, tidak jarang ia sering ‘berbenturan’ dengan rekan-rekannya sesama komikus. Kasus yang menonjol adalah ketika ia terlibat ‘perang komik’ dengan Ganes TH. Ganes merupakan seorang komikus yang kesohor dengan karyanya, ‘Si Buta Dari Goa Hantu’. Pada suatu ketika, Ganes pindah dari sebuah penerbitan. Penerbit tersebut tak terima dan sakit hati dengan kepindahan Ganes. Tak lama kemudian Tatang direkrut oleh penerbit itu untuk menyaingi komik sohor karya Ganes. Tatang lalu membuat komik ‘Si Gagu dari Goa Hantu’ untuk menyaingi ‘Si Buta dari Gua Hantu’-nya Ganes. Lalu apa yang terjadi? Ternyata komik karya Tatang ini cuma beredar sebanyak tiga edisi sampai akhirnya dibredel. ‘Si Gagu dari Goa Hantu’-nya Tatang membuat dunia perkomikan Indonesia gempar. Secara tidak langsung, Tatang telah menjadi korban pemainan penerbit, sehingga karir Tatang sebagai seorang komikus silat hancur
Karir Tatang kembali bersinar setelah ia membuat komik dengan tokoh Punakawan (Gareng, Petruk, Semar, Bagong).
Ungkapan yang khas
Komik yang membuat nama Tatang S eksis adalah Gareng-Petruk. Komik Gareng-Petruk Tatang S memang berbeda. Seolah-olah mereka orang pinggiran Jakarta, punya impian, harapan, sekaligus kesialan rakyat kecil yang tergilas oleh pembangunan yang kejam. Gareng-Petruk sering diceritakan sebagai pengangguran, kerja serabutan, banyak utang, hidup di lingkungan yang suka judi KSOB, terkadang memancing ikan untuk mengisi waktu luang. Meski selalu tongpes, mereka anak muda yang menantikan malam minggu, fashionable, perayu ulung, dan cinta tanah air karena selalu ronda.
Kehidupan yang berat di situasi kontemporer itu menjadi ringan dengan humor konyol yang
mendinginkan suasana. Selalu muncul petuah bijak dari Tatang S, yang diutarakan lewat tokohtokohnya.
Petuah bijak inilah yang coba diangkat oleh Fransisco Panca. Menurutnya, petuah
Tatang S sangat positif untuk setiap orang yang sedang meniti karier. Petuah itu tidak tekesan
meggurui, karena dikemas dalam cerita sehari-hari.
Tatang S selalu tidak lupa mengirim salam untuk seseorang di komik-komiknya. Hal ini ternyata
cukup populer di era kejayaan komik kita (kirim-kirim salam). Salam yang diselipkan di panel
dan tidak nyambung dengan cerita,
Selain salam-salam itu, Tatang S juga punya ungkapan yang selalu muncul di komik Gareng-
Petruknya, yaitu “salam manis tak akan habis salam sayang tak akan hilang buat semua pencinta karya saya”..
Film dan superhero
Tatang S sangat peka terhadap budaya populer saat itu, seperti film.
Daya tarik superhero menjadi ide Tatang S. Superhero adalah orang yang memiliki kemampuan
super dan berjiwa heroik. Hal ini cocok untuk Gareng dan Petruk yang lugu dan polos. Dengan
sentuhan Tatang S, superhero itu menjadi konyol. Misalnya, Petruk menjadi Batman Tumaritis.
Namun tidak hanya jadi Batman, Petruk dan Gareng bisa jadi apa saja. Goshogun, street hawk,
megaloman, ksatria baja hitam,dan lain-lain. Namun tentu dilokalkan. Kasusnya pada street
hawk. Versi aslinya bercerita tentang polisi bernama Jessie Mach yang menjalani test rahasia
proyek pemerintah bernama street hawk. Norman Tuttle adalah rekannya yang mendisain
sepeda motor di proyek ini. Jessie yang menjalankan motornya melintasi jalanan Los Angeles,
sementara Norman di komputer menberi komando. Berdua mereka memerangi kejahatan di Los
Angeles. Sementara versi Tatang S, Gareng yang mengendarai motor, sementara Semar
memberi komando dari komputer. Berdua mereka memerangi kejahatan di Pamanukan,
Subang. Selain memerangi kejahatan, street hawk juga mengantar pak guru Petruk agar tidak
terlambat ke sekolah.
Petruk memang tokoh yang paling terkenal.
Sampai-sampai, Tatang S membuat statement tentang kaos Petruk yang bergaris-garis sebagai
ciri khas Tatang S. (si bujang, gultom agency, 1988).
Namun terlepas dari benar tidaknya klaim Tatang S, corak bergaris itu sudah
menjadi ciri khas Petruk sejak Indri S (tahun 60an).
Figur koruptor
Tidak hanya komik Gareng-Petruknya saja yang menjadi perhatian, tapi komik surga-neraka pun menarik untuk dibicarakan. Tatang S, adalah salah satu dari sekian banyak komikus surganeraka. Komik ini marak di tahun 90an.
Digambarkan, surga berisi orang-orang yang damai. Sementara neraka dipenuhi berbagai
hukuman yang mengerikan. Fida Irawanto tertarik dengan hukuman yang diberikan kepada
para koruptor. Imajinasi Tatang S tentang penyiksaan dunia akhirat kepada koruptor, tentu
merupakan wujud keprihatinannya terhadap situasi negeri ini.
Sekilas kehidupan Tatang S
Di tahun 70an, Tatang S pernah menjadi komikus yang honornya paling tinggi di Bandung.
Namun karena ambisinya terlalu besar, ia sering berselisih dengan rekan-rekannya. Puncaknya,
berawal dari pindahnya Ganes TH (komikus yang membuat Si Buta dari Gua Hantu) ke penerbit
lain. Penerbit yang ditinggalkan sakit hati. Ia kemudian merekrut Tatang S untuk membuat
tandingan Si Buta. Tatang S menerimanya, ia lalu membuat Si Gagu dari Goa Hantu.
Perkomikan nasional langsung heboh dengan terbitnya komik ini. Si Gagu dibredel, dan hanya
sempat terbit tiga edisi. Sejak itu karier Tatang S sebagai komikus silat hancur karena menjadi
korban permainan penerbit. Kemudian Tatang S pindah ke Jakarta, dan kembali berkomik.
Meskipun sebenarnya banyak penerbit takut menerbitkan karyanya, karena rawan konflik. Saat
itu penggemar Ganes TH sangat banyak. Penerbit takut, para penggemar Ganes TH, akan
menyerang komik Tatang S.
Tahun 80an, masuknya komik asing membuat banyak penerbit memilih menerbitkan komik
terjemahan. Kondisi ini membuat komikus banting stir. Tatang S tetap berkomik, meski dengan
penerbit kecil di Pasar Senen bernama Gultom Agency. Gultom pintar, dia bermain kelas
menengah kebawah, tapi oplahnya 10.000 eksemplar. Tatang S mulai membuat komik Gareng-
Petruk dan kembali eksis.
F. Alwathoni. I. H “indun” tertarik dengan diorama kehidupan Tatang S, bak pasang surut air
laut. Hal sama terjadi pada Sulung Widya Prasastya yang tertarik menggambarkan robot
pesawat dengan Tatang S sebagai pengendalinya. Abrams “gobrams” B lain lagi, ia ingin
membuat Tatang S menjadi muda.
Dan berbicara masalah umur… rumornya, di akhir usia, Tatang S meninggal karena kencing
manis. Tatang S selalu bekerja di malam hari dan terlalu banyak minum coca-cola. Gandhi Eka
Rizki N ingin membuat video semacam penyuluhan tentang bahaya kencing manis bagi
masyarakat. Sementara, Aditya Permana tertarik pada coca-cola yang memicu penyakit
kencing manisnya. Ketertarikan Hendra “blangkon” Priyadhani. juaga pada coca-cola. Namun
Blangkon mendapatkan informasi bahwa Carmen Elektra juga kecanduan coca-cola. Andaikata
ada event gathering pecinta cola, tentu mereka akan bertemu.
Sementara itu rumor yang tak kalah heboh, ternyata Tatang S itu bukan nama asli. Itu nama
hoki. Saya mendapatkan gossip ini dari mantan murid komiknya. Bahkan, menurut seorang
penerbit di Pasar Senen, Tatang S pernah mengganti nama cover menjadi Monik, Ronny, atau
Rena. Tujuannya agar pembaca tidak bosan. Namun ternyata, nama Tatang S yang paling laku.
Tapi, sudahlah, apa itu penting? Bagi Wisnu Auri, nama Tatang S adalah kesenangan tersendiri.
Berawal dari itulah, ia mencari pemilik nama Tatang yang lain. Lebih dari sekedar romantisme
atau nostalgia, tapi berbagi pengalaman dan misteri.
Tatang S meninggal tanggal 27 April 2003.
Meski penuh misteri dan rumor, ia telah
mendedikasikan hidupnya untuk komik. Itu bisa terlihat dari karyanya. Selain sangat produktif,
ia juga peneliti lingkungan
Sumber :
- Tulisan : Yudha Sandy
Tidak ada komentar:
Tidak ada yang sempurna, begitu pula dengan saya, masukkan anda begitu berarti bagi perkembangan Blog ini dan diri pribadi saya...jangan pake spam...pokoknya NO SARA, NO SEX, NO ANARKI, NO POLITIK!!! Piss and luv.... Terimakasih